23 Maret 2015

Jeler






Jeler kecil (Nemacheilus chrysolaimos) adalah sejenis ikan air tawar bertubuh kecil, anggota suku Balitoridae. Ikan yang hidup di sungai-sungai kecil ini diketahui menyebar di Jawa bagian barat.
Nama spesiesnya berasal dari perkataan Gerika: chrysos (ψρυσός), yang berarti “emas”, dan laimos (λαίμός), yang berarti “mulut”.

Ikan yang bertubuh kecil, gilig memanjang, panjang standar (tanpa lembar sirip ekor) hingga sekitar 50 mm. Batang ekor (caudal peduncle) panjangnya sekitar 1,1 – 1,5 kali tingginya, tanpa sisik-sisik lancip di sekitar gurat sisi. Mata 18-26 kali lebih pendek daripada panjang standar. Terdapat 9 – 18 pita (belang) warna gelap tipis yang tidak teratur di sepanjang tubuhnya. Kepala berwarna cokelat, dengan sebuah bintik gelap di antara kedua mata dan dua bintik yang lain di tiap sisi fontanel; sisi bawah berwarna keputihan.
Panjang kepala di sisi lateral berkisar antara 19,7 – 24,9% (rata-rata 22,0%) dibandingkan panjang standar (SL, standard length). Panjang kepala di sisi dorsal 16,2 – 20,3 (18,3) % SL. Tinggi kepala (di atas mata) 8,3 – 12,5 (10,1) % SL. Tinggi badan (di awal sirip dorsal) 13,9 – 21,6 (16,6) % SL. Tinggi batang ekor 10,2 – 13,1 (11,8) % SL.


Mulutnya terletak di bawah moncong, melengkung seperti busur. Di sekitar mulut terdapat tiga pasang sungut pendek. Pasangan sungut moncong (rostral barbels) yang sebelah dalam ujungnya mencapai tengah mata bagian bawah. Pasangan sungut moncong sebelah luar dan sungut rahang atas (maxillary barbels) ujungnya dapat mencapai paruh kedua wilayah post-orbital di sisi kepala. Tonjolan di atas lubang hidung (nares) bagian depan berupa tabung pendek yang terpangkas miring. Jari-jari sirip punggung (dorsal) 4/8 (sederhana/bercabang); sirip anal 3/5. Jari-jari sirip dada (pectoral) 11-13; sirip perut (ventral) 8; dan sirip ekor (caudal) 9+8.

Ekologi


Hidup di sungai-sungai kecil yang jernih dan beraliran deras, dengan substrat berupa pasir atau batu kerikil. Mangsanya di antaranya adalah tempayak lalat (Diptera) dan Trichoptera.

Jenis yang serupa

Uceng (Nemacheilus fasciatus) memiliki pola warna dan bentuk tubuh yang serupa; beberapa penulis terdahulu (misalnya Weber dan Beaufort) memasukkan N. chrysolaimos ke dalam jenis ini. Kedua jenis ini pun memiliki penyebaran simpatrik (tumpang tindih) di beberapa sungai di Jawa Barat.
N. fasciatus dibedakan dari N. chrysolaimos dari bentuk tonjolan di lubang hidungnya yang berupa katup (bukan tabung) terpotong; panjang batang ekor yang 1,5 – 1,9 kali tingginya, dan pola warna yang sedikit berbeda: 11-12 belang serupa sadel di atas punggung berseling dengan 14-18 bercak di sepanjang gurat sisi. Panjang standar N. fasciatus mencapai 74 mm.
Sumber : wikipedia

Tidak ada komentar: